Yoga

Menurut ensiklopedia kata “yoga” berasal dari bahasa Sansekerta, yang artinya persatuan. Yoga adalah sistem ajaran gaib yang dikembangkan oleh Hinduisme dengan maksud untuk membebaskan manusia dari dunia khayalan sebagaimana yang dipahami oleh pancaindra. Pembebasan ini sukar dan mungkin akan membutuhkan beberapa kali umur hidup. Para yogi, yaitu penganut yoga, yang percaya akan pantheisme (kepercayaan bahwa dunia dan isinya adalah Tuhan) mencari persatuan dengan jiwa seluruh alam dunia. Sedangkan penganut yoga yang atheis (tidak mengakui adanya Tuhan) akan mencari perasingan yang sempurna dari jiwa-jiwa lainnya dan pengetahuan diri yang sempurna. Sedangkan yoga dalam kenyataan sehari-hari berarti kesatuan. Kesatuan di sini sangat penting dan merupakan hal utama yang diajarkan oleh banyak agama besar di dunia. Kesatuan di sini berarti penyerahan diri dari diri yang lebih rendah kepada prinsip keutuhan yang lebih tinggi. Yoga sebenarnya adalah sebuah sistem untuk menyadarkan dan mengantarkan Anda ke arah mutu pengembangan dari kesehatan lahir dan batin untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Yoga dan keyakinan agama 
Yoga adalah salah satu filsafat hidup yang dilatarbelakangi oleh ilmu pengetahuan yang universal, yakni pengetahuan tentang seni pernafasan, anatomi tubuh manusia, pengetahuan tentang bagaimana cara mengatur pernafasan yang disertai senam atau gerak anggota badan, bagaimana cara melatih konsentrasi, menyatukan pikiran dan lain sebagainya. Jadi belajar yoga pada prinsipnya tidaklah bertentangan dengan agama atau kepercayaan seseorang, karena yoga hanyalah hasil dari penerapan beberapa disiplin ilmu dan kita akan mengambil manfaatnya tanpa memandang dari mana sumber ilmu tersebut. Pada prinsipnya yoga hanyalah suatu alat, jadi yang terpenting dalam hal ini adalah niat dan pengalaman dari ilmu tersebut di mana agama pun telah menuntun kita untuk selalu berbuat kebajikan agar mencapai tujuan hidup bahagia di dunia dan di akhirat.

Hatha yoga 
Istilah hatha terdiri atas dua bagian, yakni kata “ha” yang berarti matahari dalam bahasa Sansekerta dan kata “tha” yang berarti rembulan. Di dalam terminologi yoga dikatakan bahwa bagian kanan tubuh bersifat positif, panas (matahari); yang (dalam terminologi Taoisme) bersifat jantan. Sedangkan bagian kiri tubuh bersifat negatif, dingin (rembulan); ying (dalam terminologi Taoisme) bersifat feminism. Hal ini dapat Anda rasakan sendiri, ketika Anda sedang mempraktekan bernafas melalui satu lubang hidung, dengan menarik nafas melalui satu lubang hidung dan mengeluarkannya melalui lubang hidung yang lainnya, secara dalam dan dengan konsentrasi yang tenang terhadap irama pernafasan, serta merasakan bahwa aliran udara yang masuk melalui hidung Anda adalah sejuk sedangkan aliran udara yang keluar adalah hangat. Melalui latihan hatha yoga inilah kedua bagian tubuh Anda akan memperoleh keharmonisan dan keseimbangan akan karakteristiknya. Selanjutnya dengan adanya keseimbangan di antara unsur-unsur tersebut, akhirnya Anda akan mencapai suatu kesehatan jasmani dan rohani yang sempurna.

Keseimbangan akan unsur-unsur 
Keadaan dan latihan yang melatih seni keseimbangan, penting untuk dapat mengontrol kekuatan positif dan negatif dalam sistem dan membawa mereka ke dalam keseimbangan yang akhirnya akan membangkitkan kekuatan kundalini Anda yang semula tertidur dan bergelung di dalam Muladhara Chakra.

Kiat-kiat dalam berlatih 
1. Jangan terlalu memaksakan diri Lazimnya para pemula tidak dapat berlatih dan melakukan pose asanas langsung dengan sempurna. Dalam berlatih asanas, Anda tidak dapat langsung meloncat ke sikap yang sempurna seperti yang diinginkan, harus melalui beberapa tahapan persiapan pada organ dan alat-alat tubuh Anda yang dilatih memperoleh kesempatan untuk lebih mengenal proses alaminya. Jika Anda berlatih asanas, lakukanlah dengan wajar sebaik yang Anda mampu dalam sikap yang enak dan dipertahankan untuk jangka waktu tertentu. Di dalam berlatih asanas tidak ada ketegangan atau ketergesa-gesaan dan kekhawatiran, latihan yang berlebihan dapat menyebabkan luka.
2. Bernafas melalui hidung Ketika berlatih asanas, selalulah bernafas secara dalam dan halus perlahan melalui hidung. Dibandingkan bernafas dengan mulut, bernafas melalui hidung mempunyai beberapa kelebihan. Tidak hanya menyaring udara yang masuk, tetapi juga menghangatkan dan melembabkan udara tersebut sebelum mencapai paru-paru Anda. Bernafas melalui hidung juga melancarkan aliran energi prana dalam tubuh Anda karena dalam perjalanannya udara tersebut menyentuh organ “trikurti” yang berada dalam kepala Anda.
3. Berlatih di ruangan yang terdapat cukup udara segar Asanas harus dilakukan di dalam ruangan di mana terdapat cukup udara segar yang masuk dan tidak terdapat angin kencang untuk menghindari terjadinya ketegangan atau kekakuan-kekakuan pada otot dan efek negatif lainnya, yang ditimbulkan oleh terpaan dan hawa dingindari angina tersebut. Asanas juga tidak boleh dilakukan di tempat terbuka untuk menghindari adanya perubahan temperatur yang mendadak dan berbeda-beda dan juga untuk menghindari rasa dingin.
4. Gunakanlah perlengkapan yang tidak mengganggu Ketika berlatih asanas, gunakan pakaian yang menunjang, yang tidak terlalu ketat untuk menghindari terjadinya tekanan pada otot secara paksa dan juga agar tidak membatasi kebebasan gerak Anda. Jangan mengenakan bahan dari logam seperti jam tangan, gelang, cincin, sabuk, serta pakaian dari bahan keras seperti jeans, untuk menghindari tekanan yang berlebihan atau terjadinya goresan pada anggota tubuh.
5. Berlatih dengan perut yang kosong Waktu yang paling tepat untuk berlatih asanas adalah pada pagi hari sebelum makan pagi dan petang hari sebelum makan malam, pada saat perut Anda kosong. Dengan begitu Anda mengizinkan organ-organ Anda, khususnya usus-usus, untuk kembali ke tempatnya semula sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan beregenerasi dengan cepat. Asanas tidak boleh dilakukan sekurang-kurangnya 3 jam setelah mengkonsumsi makanan berat, karena sistem pencernaan Anda memerlukan waktu sekurang-kurangnya 3 jam di lambung dan 5 jam di dalam usus halus untuk mencerna makanan tersebut. Melakukan asanas selama pencernaan sedang bekerja (ketika perut dalam keadaan kenyang) akan dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pencernaan seperti timbulnya perasaan mual, diare dan sakit perut. Setelah Anda berlatih asanas sebaiknya Anda juga tidak langsung mengkonsumsi makanan, karena akan mengganggu hasil yang ingin Anda capai oleh kelenjar, otot, sirkulasi darah, dan prana, sedangkan memakan makanan dan minuman yang ringan dapat Anda konsumsi setengah jam setelah berlatih asanas, dan itupun dalam jumlah kecil saja.
6. Konsentrasi yang tenang Hatha yoga berbeda dari sistem latihan fisik lainnya. Hatha yoga ini menekankan pada konsentrasi yang tenang dan petunjuk mental yang sadar selama berlatih. Berkonsentrasilah pada gerakan yang dilakukan secara perlahan dan irama pernafasan yang menyertainya, lakukanlah secara perlahan tanpa tersendat-sendat.
7. Berlatih di ruangan yang tenang Asanas, relaksasi yang dalam atau meditasi sebaiknya dilakukan di ruangan khusus dan yang tenang agar konsentrasi Anda tidak terganggu. Jika suara musik dapat membantu Anda untuk tenang, Anda dapat menggunakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar